Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai posisi partai Islam kurang menguntungkan selama tiga pemilu terakhir. PPP membuka diri untuk menjadi rumah besar bagi partai Islam di Indonesia guna menghadapi Pemilu 2014.
"PPP menawarkan dan membuka diri untuk menjadi rumah besar politik Islam di Indonesia. Insya Allah dengan demikian, 2014 akan menjadi titik balik kebangkitan partai Islam, tidak sebagaimana diramalkan ala garis lurus Pak Hasyim," kata Wasekjen PPP, M Romahurmuzy, kepada wartawan, di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/1/2011).
PPP tidak membenarkan sepenuhnya prediksi Hasyim Muzadi terkait penurunan suara partai Islam di Pemilu 2014. Namun demikian setidaknya selama tiga periode pemilu suara partai Islam memang menurun cukup tajam.
"Penilaian itu hanya didasarkan atas kinerja 3 pemilu era reformasi, bukan atas apa yang dilakukan pasca Pemilu 2009. Memang jika semata mengacu kepada 3 pemilu, total suara partai berbasis Islam menurun dari 39% (1999) menjadi 26% (2009)," papar Romi.
Penurunan suara partai berbasis Islam, menurut Romi, dikarenakan isu perpecahan yang nyata-nyata menjatuhkan perolehan suara parpol Islam. Romi lantas mengusulkan agar partai Islam bersatu di Pemilu 2014.
"Isu perpecahan dan konflik, mendiskredit partai nasionalis Islam lebih besar ketimbang hal yang sama terjadi pada partai nasionalis-sekuler. Ibaratnya, jika ada perpecahan di berbagai tingkatan, akan ditinggalkan oleh pemilihnya," kata dia.
PPP berharap dengan persatuan partai Islam akan membangkitkan semangat juang partai Islam di Pemilu 2014.
"Karena hukumannya dahsyat, yaitu kursi terus mengalami penurunan dan pemimpin semakin ditinggalkan umatnya. Karenanya, mereka-mereka sekarang sedang kembali menata mental, merapikan barisan, untuk bersatu ke dalam partai yang mungkin menjadi gerbang aspirasi mereka," ujar Romi ( dar )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimah kasih atas kunjungannya......