Entri Populer

24 Des 2010

Ternyata Legenda Santa Klaus Berasal dari Kota Turki

REPUBLIKA.CO.ID, DEMRE--Sebuah kota kecil di Turki, Demre, tiap bulan Desember selalu sumringah. Di sinilah, di kota yang penduduknya mayoritas beragama Islam, tokoh natal Santa Klaus berasal.

Loh? Bukannya Santa Klaus dari Kutub Utara? Berperut gendut, berbaju tebal warna merah, janggut putih menjuntai, dan mengendarai rusa kutub? Ternyata tidak. Bukti arkeologis menyatakan Santa Klaus berasal dari Demre, Turki, dan ia sama sekali tidak gemuk.

Legenda Santa Klaus atau Nicholas dipercaya para ahli sejarah sudah ada sejak tahun 343 masehi. Pada tahun ini tokoh Nicholas meninggal di Demre, yang dulunya bernama Kota Myra. Penduduk Myra saat itu berbahasa Yunani kuno. Ia terkenal dengan nama Nicholas dari Myra. Sosoknya masih bisa terlihat di beberapa pahatan di situs-situs di Demre.

"Santa Klaus alias Nicholas itu beneran! Dia hidup dan mati di sini. Dia menyebarkan agama Kristen," kata arkeolog Turki, Nevzat Cevic, yang meneliti peradaban kuno Kristen.

Namun penggambarannya berbeda 180 derajat. Nicholas dari Myra adalah pria berbadan tegap, dengan baju rompi, celana kain yang digulung hingga ke lutut. Ia pendeta Kristen yang menghancurkan kuil-kuil pagan dan membangun gereja di atasnya.

Lalu darimana legenda Santa Klaus yang populer sekarang? Menurut Cevik, secara bertahap sosok Nicholas diadaptasi dan dicampurkan dari legenda negara-negara Skandinavia. Dari sini, tokoh Nicholas dipoles lagi oleh penulis fiksi asal AS abad ke-19.

"Santa Klaus yang sekarang itu ciptaan Amerika kok," kata Wali Kota Demre, Suleyman Topcu.

Dan bagi warga Demre, Nicholas adalah rezeki. Nyaris seluruh warga memanfaatkan tokoh Nicholas untuk didagangkan. Mulai dari gambar, gelas, hingga patung.

Saban bulan Desember, Kota Demre berubah menjadi gemuk. Ratusan ribu turis mengalir ke sini. Ingin berziarah ke gereja maupun makam asli Nicholas.

Padahal warga Demre mayoritas memeluk agama Islam. Di Demre, saban waktu shalat, suara azan bergema di mana-mana, dari menara masjid yang sangat banyak.

"Lucunya, tidak ada yang merayakan natal di sini," kata Baris Yuksel, seorang warga Demre. Yuksel sedianya petani dan pedagang tomat. Ia mengekspor tomat dari sejumlah rumah kaca di Demre.

Tapi beberapa tahun terakhir, ia banting setir. Bisnis tomatnya tak lagi prioritas. Yuksel memilih bisnis cinderamata Nicholas. "Kami suka Nicholas. Setelah sekian lama, kami bisa meraup uang berkat dia," kata Yuksel.

Refly: Sebagai Whistle Blower, Dirwan Harusnya Dilindungi

Jumat, 24/12/2010 12:45 WIB
Kasus MK
Refly: Sebagai Whistle Blower, Dirwan Harusnya Dilindungi
Ilustrasi

Jakarta - Refly Harun menyayangkan sikap Dirwan Mahmud yang mencabut testimoni soal dugaan suap di MK. Namun Refly bisa memahami mengapa Dirwan melakukan tindakan tersebut. Sebagai whistle blower, Dirwan mestinya dilindungi oleh MK.

"Saya bisa memahami kalau Pak Dirwan Mahmud bersikap demikian (mencabut testimoni) itulah sebabnya ketika melaporkan kepada MK tim tidak pernah menyebutkan nama, kejadian dan inisial sekalipun maksudnya untuk menghormati presumption of innocent sekaligus melindungi saksi-saksi semacam Dirwan ini," ujar Refly saat dihubungi detikcom, Jumat (24/12/2010).

Menurut Refly, kesaksian Dirwan seharusnya dikategorikan sebagai whistle blower. Namun, sayang MK malah bersikap reaktif terhadapnya.

"Karena Dirwan Mahmud bisa dikategorikan whistle blower seharusnya dari Dirwan bisa dikorek lebih jauh tentang keterlibatan pihak-pihak tertentu di MK," jelas pakar hukum tata negara ini.

Refly menambahkan, MK harusnya lebih bijak menghadapi kasus ini. Seseorang yang punya niat baik mengungkap kasus seperti Dirwan harusnya dilindungi bukan malah dipidanakan.

"Sayang dengan namanya diungkap ke publik termasuk kasus yang dia alami yang terjadi adalah gugatan balik kepada Dirwan Mahmud. Bila penanganan whistle blower demikian maka tidak akan ada orang yang dengan sukarela seperti Dirwan mengungkap kejadian yang dia alami," tukas dosen FH Indonusa Esa Unggul Jakarta.

"Dari sisi pemberantasan korupsi ini kerugian besar. Karena yang terjadi adalah karena siapapun yang melaporkan kasus yang dia alami maka yang terjadi adalah kriminalisasi," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan calon Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud mencabut seluruh testimoninya untuk tim investigasi MK. Dirwan yang berstatus sebagai saksi kunci merasa disudutkan karena akan dilaporkan ke polisi.

"Pak Dirwan mencabut seluruh keterangannya untuk tim investigasi. Dia merasa dirugikan," ujar kuasa hukum Dirwan, Muspani saat dihubungi detikcom.
(ape/ndr)

HASIL TES SELEKSI DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI PEMBERKASAN

http://www.gresik.go.id/Pengumuman/hasilcpns2010.html

21 Des 2010

Jelang Final Piala AFF

Jakarta (GP)- Timnas Indonesia sedang menjadi primadona buat masyarakat Indonesia karena performa gemilang hingga babak semifinal Piala AFF. Untuk final, anak-anak "Garuda" diminta tidak overconfidence.

Indonesia difavoritkan menjuarai turnamen antarnegara ASEAN ini karena memiliki statistik lebih baik daripada lawannya di final nanti, Malaysia. Dari lima pertandingan mereka selalu menang, termasuk 5-1 atas Malaysia di fase grup di Jakarta dua pekan lalu.

"Percaya diri itu harus. Kita mesti main dengan kepercayaan diri tinggi. Tapi kita juga tidak boleh terlalu pede (overconfidence)," tukas pelatih Alfred Riedl seusai memimpin latihan pasukannya di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Selasa (21/12/2010).

Indonesia akan menjadi tamu Malaysia di leg pertama pada 26 Desember, sebelum menjadi tuan rumah tiga hari berikutnya di Gelora Bung Karno. Riedl menegaskan bahwa dirinya selalu ingin menang di setiap pertandingan.

"Mudah-mudahan kita bisa juara," ujar pelatih asal Austria itu saat ia dan timnas diundang ke rumah ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, kemarin.

Riedl juga ditanya soal kemungkinan menurunkan kembali Yongki Aribowo sebagai tandem Cristian Gonzales dari menit pertama. Penyerang Arema FC itu dinilai tampil sangat baik di leg kedua melawan Filipina, sedangkan Irfan Bachdim dibangkucadangkan karena kondisinya tidak terlalu fit.

"Mungkin penampilan Yongki (saat melawan Filipina) mengejutkan Anda. Tapi saya tidak," tukas Riedl. "Saya sudah membicarakan hal ini dengan Irfan dan Yongki. Dari setiap latihan nanti saya akan putuskan siapa yang akan main."
( dar )

Ayam Tampa Kepala

Kuala Lumpur (GP)- Cukup sudah kekalahan 1-5 di awal Desember itu, demikian ucap Malaysia. Skuad arahan Rajagobal Khrisnasamy itu tak mau lagi jadi 'Ayam Tanpa Kepala'.

Pada pertandingan pertama di Grup A 1 Desember silam, Malaysia sempat mengejutkan Indonesia dengan keunggulan di menit 18 melalui Norshahlul Idlan. Tapi kemudian, lima buah gol dilesakkan 'Skuad Garuda', membuat Malaysia menelan kekalahan telak dalam laga tersebut.

Tak ada alasan dari kekalahan tersebut. Para pemain Malaysia mengakui bahwa penampilan mereka pada pertandingan tersebut memang kalah kelas dibandingkan dengan Indonesia.

Bek tengah Muslim Ahmad mengatakan, para pemain tak tahu harus berbuat apa dalam pertandingan tersebut. Ia menyebut, penampilan timnya dalam pertandingan itu seperti 'Ayam Tanpa Kepala'.

"Tak ada yang tahu apa yang menghantam kami kala pertama kali menghadapi Indonesia. Kami seperti ayam tanpa kepala, berlarian ke penjuru lapangan tanpa arah yang jelas," ujarnya seperti dilansir Reuters.

"Kami tak tahu permainan macam apa yang kami mainkan. Tapi setelah pertandingan itu kami bertekad untuk bangkit dan melaju ke final adalah hadiah bagi kami."

"Tapi kami masih memiliki beberapa kekurangan yang belum bisa diperbaiki dan kami ingin menebus kesalahan kami dari kekalahan yang memalukan itu," ucapnya.

Laga final Piala AFF antara Indonesia vs Malaysia akan digelar dalam dua leg. Yang pertama akan dihelat di Kuala Lumpur pada 26 Desember, sementara yang kedua di Jakarta pada 29 Desember.

( dar )

Toko Bawean Bicara ( bayi di buang )

Muhajir (Anggota DPRD Kabupaten Gresik)
Dekadensi moral di Pulau Bawean sudah semakin terasa. Pembusukan moral itu akan terus terjadi kalau tidak ada upaya riil dan serius dari semua pihak. Karena kita semua berharap kasus ini segera diusut tuntas dan pelakunya harus segera ditemukan, termasuk pasangan laki-lakinya harus segera ditangkap karena dia punya andil besar terhadap terjadinya kasus tersebut. kalau tidak, maka kasus ini akan menajdi potret buruk dan bukan tidak mungkin akan terjadi kasusu serupa, jika penanganannya tidak tuntas. Ini tidak boleh terjadi. 
Kasus ini sangat mencoreng nama baik masyarakat Bawean yang selama ini dianggap santun, bermoral, patuh pada agama, kesan itu diakui baik didalam maupun di luar negeri . Saya yakin masyaraat Bawean yang berada di rantuapun ikut terpukul, termausk mereka yang di Jakarta, Malaysia, Singaopre dan lain-lain. Kita semua dengan mereka di tanah rantaupun berharap kasus ini segera diselesaikan dengan cepat dan pelaku segera dihukum berdasarkan ketentuan hukum yang ada. 
Untuk semua kalangan yang punya keperdulian terhadap Bawean saya berharap jangan hanya menghujat kasus tersebut, tetapi bagaimana sedapat mungkin masyarakat juga ditenangkan dan saling bahu membahu untuk meminimalisir terhadap pelanggaran hukum di Pulau Bawean, termasuk kasus serupa di waktu kemudian. Semoga kasus ini mampu membangkitkan kembali kesadaran kita untuk bersama-sama menjaga Pulau Bawean tercinta ini lingkungan alam maupun lingkungan sosial..

Nyai Hj. Azizah (Mantan Ketua Muslimat Bawean)
Saya sangat menyayangkan dengan kejadian pembuangan bayi, karena disamping pelecehan teradap ketidakbertanggungjawaban seorang ibu, karena tidak ada rasa tanggungjawabnya yang berbuat seperti itu. Ketika melakukan sesuatu tidak ingat sebab akibatnya, ini termasuk pelecehan nama baik perempuan.
Yang laki-laki harus diusut siapa pelaku yang menghamili perempuan tersebut sehinga tidak bertanggungjawab, sehingga banyak perempuan yang jadi korban, dampaknya bayi dibuang.
Bila perempuan yang melahirkan ditemukan, disuruh mengaku siapa lelaki yang melakukan.
Jangan menyalahkan siapapun dalam peristiwa terjadinya seperti ini, sebab kyai sudah menengakkan amar ma'ruf najol mungkar, sedangkan pemerintah sudah melakukan fungsinya, sebenarnya penyebabnya adalah ketidakadaan iman priibadi.
Perempuan harus berhati-hati dan wasapadalah atas tindakan dan rayuan-rayuan lelaki tidak bertanggungjawab, akhirnya ditinggalkan begitu saja. Saran saya seharusnya aktif mengikuti pengajian-pengajian majlis taklim untuk mempertebal keimanan, sehingga dapat petunjuk.

Fatimah Hanafi (Ketua Muslimat NU Bawean)
ini kegagalan keluarga, kemungkinan suaminya dirantau sehingga si isteri merasa malu bila kandungannya terungkap kepada warga umum. Muslimat ikut membantu menyelidiki kasus ini agar segera pelakunya ditangkap untuk diproses secara hukum oleh pihak berwajib. Langkah selanjutnya Muslimat akan merapatkan barisan di Ranting Muslimat agar mengefektikan  pengajian. Sebenarnya bila isteri sudah terpupuk iman yang baik, walaupun suamianya dirantau akan tetap setia sampai kapanpun, tetapi sebaliknya bila keimanannya tipis akan mudah tergoda sehingga berdampak seperti sekarang ini.

M. Ghazi Syarif (Tokoh Bawean Di Malaysia)
Masalah moralitas yang mulai terkikis dari prinsip kehidupan, sangat mempeihatinkan. Bawean yang agamis mulai tercemar, tokoh agama, organisasi, tokoh masyarakat, orang tua dan lain-lain yang terkait perlu merapatkan barisan untuk menyikapi masalah-masalah ini dan gejala-gejala negatif lain yang mulai tumbuh di Pulau Bawean

Nasiruddin (Ketua ASPASINDO Provinsi Kepulauan Riau)
Peristiwa pembuangan bayi di Pulau Bawean termasuk memalukan bagi masyarakat Bawean, di rantau. Warga Tanjungpinang menyesalkan dengan kejadian yang memalukan. Semoga pelaku cepat sadar dan diberi hidayah oleh Allah SWT. agar segera bertaubat, serta segera menyerahkan diri kepada pihak berwajib agar proses hukumnya langsung divonis sesuai pelanggarannya.
Dibalik kejadian pasti ada hikmahnya, mari kita semua khususnya masyarakat Bawean berintropeksi diri, kenapa terjadi seperti ini di Pulau Bawean yang kental dangan nilai-nilai agama. 
Jangan menyalahkan satu sama yang lain, karena ini adalah teguran dari Allah SWT. Harapan besar kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama memperbanyak penyadaran kepada masyarakat khususnya remaja-remajanya. Mudah-mudahan tidak seperti ini lagi kedepan. Memang berita seperti ini yang ditungu-tunggu diperantauan, agar bisa meneropong yang ada didalam untuk memperbaikinya. 
Silahkan Media Bawean muat segala kejadian di Pulau Bawean dengan niatan perbaikan, agar tidak buccok didalamnya.

Capt. Sapnawi 
Ketua Litbang & Sosial Persatuan Peluat Indonesia
Pelaut Bhineka Tunggal Ika (PBTI)
Masya Allah turut bersedih atas kejaidan tersebut, semoga orang tua dari bayi malang itu sebagai pelaku amoral dapat segera diungkap oleh POLRI Bawean. Dan gejala-gelaja seperti ini akan terulang kembali bila pihak-pihak pemuka agama apatis pada gejala sosial. Utamanya dapat distop membiarkan pernikahan pada gadis/wanita yang telah hamil duluan, Nah ini dia jadinya, bila si lekaki tidak mau bertanggungawab lalu lahir dikebun. Pihak-pihak terkait tolong perketat prosedur nikah, kalau tidak bisa-bisa muncul budaya "Coba dulu, baru beli" kalau tidak ada yang beli bagaimana? Astagfirullah 

Suma (Warga Bawean Di Batam)
Masya Allah! sekeji itukah orang boyan? sampai setega itu membuang bayi sendiri, padahal itu darah daging dia sendiri. Tidak merasa lelahkan dia mengandung selama 9 bulan? apakah orang itu tidak punya iman? saya sebagai orang boyan yang berada di Batam kaget mendengar berita pembuangan bayi di Bawean.(sumber media bawean)

Press Release Panitia MUSDA II PKS Gresik

Gresik ( GP ) Pasar merupakan symbol dari tradisi masyarakat gresik yang perlu dilestarikan selain letak dan posisinya yang strategis pasar juga memiliki peran yang urgen dalam perekonomian di kabupaten Gresik, tidak hanya sebagai tempat berjualan tetapi pasar, menjadi tolak ukur stabilitas masyarakat Gresik dan baik tidaknya pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah


Dalam rangka penyelenggaraan MUSDA II PKS Kabupaten Gresik 25-26 Desember mendatang, salah satu acara pendukung adalah bersih-bersih pasar dan bagi tempat sampah gratis, Sebagai bentuk aksi nyata kader PKS terhadap kepedulian kebersihan di Kabupaten Gresik

Aksi ini sekaligus sebagai wujud peran serta aktif kader PKS untuk menjaga asset dan kebersihan lingkungan sehingga terpelihara Gresik yang bersih, selain itu juga membuktikan bahwa kader – kader PKS tidak hanya menggunakan pasar sebagai tempat transaksi ekonomi tetapi memperhatikan kebersihan lingkungannya dan keberlangsungan di masa-masa yang akan datang.

Selain itu aksi bersih-bersih pasar dan bagi tempat sampah gratis merupakan sebuah bentuk dari dukungan terhadap program 100 hari bapak bupati Sambari Halim dan M Qosim yang antara lain adalah Gresik Bersih

Sebagaimana telah direncanakan oleh pemerintah daerah untuk terwujudnya Gresik Bersih

Acara bersih-bersih pasar dan bagi tempat sampah gratis diikuti kader-kader PKS baik dari daerah kota tetapi juga ada perwakilan dari daerah selatan gresik dan juga utara gresik baik bapak-bapak ataupun ibu-ibu, aksi dilakukan dengan menyisir jalan menuju pasar sambil membawa karung plastic bergambar partai keadilan sejahtera, selain itu juga secara simbolis menyerahkan tong sambah kepada masyarakat di sekitar Gresik (zai)

DPR Loloskan Politisi Sebagai Penyelenggara Pemilu, Tanda-Tanda Makin Buram

 
Rapat internal Komisi II DPR kemarin membahas revisi UU 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu. Salah satu kesepakatan yang diambil adalah membuka peluang mantan anggota parpol masuk ke KPU. Komisi II DPR pun dinilai merampok independensi penyelenggara pemilu.


"Terkait masuknya anggota partai politik dalam KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan memunculkan persoalan serius dalam Pemilu 2014 nanti," ujar 12 LSM dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (25/11/2010)


12 LSM tersebut adalah KRHN, Cetro, IPC, SPD, JPPR, SSS, Perludem, Puskappol UI, Formappi, KIPP, TePI dan Sigma Indonesia


Mereka berpendapat, masuknya anggota parpol ke dalam KPU meskipun telah mengundurkan diri, akan membuka peluang untuk bersikap tidak netral atau independen. Selain itu, mantan anggota parpol cenderung bersikap menguntungkan partai yang mengusungnya. Artinya, anggota KPU dari parpol tertentu berpeluang besar untuk mengamankan kepentingan masing-masing dalam pemilu.


"Pengalaman buruk Pemilu 1999 sangat mungkin terjadi," kata para LSM.


Dengan masuknya anggota parpol yang meskipun telah mengundurkan diri dalam keanggotaan Bawaslu dapat memperlemah kinerja pengawasan pemilu. Sebab anggota yang asalnya dari parpol tidak akan mampu mengawasi dengan maksimal. Mereka dinilai cenderung mengamankan serta melegitimasi kecurangan dan penyimpangan yang dilakukan parpol peserta pemilu serta kebijakan KPU yang dianggap menguntungkan partai tertentu.


"Masuknya perwakilan anggota Parpol dalam DKPP berpeluang untuk bersikap tidak netral dan saling mengamankan kepentingan partai. DKPP yang didesain untuk menjaga etika penyelenggara sehingga dapat bersikap netral dan profesional tidak akan mampu bekerja efektif dan bahkan mandul," ucap LSM-LSM tersebut.

Dengan masuknya orang-orang mantan anggota parpol, Pemilu 2014 diprediksi akan jauh lebih buruk dari Pemilu 2009. Sistem penyelenggaraan pemilu yang baik ditengarai tidak akan berjalan karena intervensi kepentingan di dalamnya. Kondisi itu semakin diperparah karena tidak berjalannya pengawasan yang baik serta penegakan etika penyelenggara yang dipenuhi unsur-unsur kepentingan.

"Deadlock demokrasi sudah di depan mata," kata LSM itu.


Karena itulah, 12 LSM menolak keras hasil rapat internal Komisi II DPR RI yang membuka ruang masuknya anggota parpol masuk dalam penyelenggara pemilu, baik di KPU, Bawaslu, dan DKPP. Mereka juga mendesak Komisi II DPR RI mencabut kesepakatan dalam rapat internal pada 24 November kemarin, khususnya penghapusan terhadap ketentuan Pasal 11 huruf i dan masuknya anggota partai politik dalam Bawaslu dan DKPP.


Selain itu, mereka juga mendesak Komisi II DPR RI untuk kembali pada ketentuan UU 22/2007, khususnya klausul bahwa anggota parpol hanya dapat menjadi penyelenggara pemilu bila sudah mengundurkan diri dari parpol sekurang-kurangnya 5 tahun sebelum mendaftar, serta mengeluarkan perwakilan partai politik di DKPP.

"Meminta agar Komisi II DPR untuk mengajukan klausul alternatif atas perbedaan pendapat tentang syarat keanggotaan KPU dan Bawaslu serta Komposisi DKPP," pinta 12 LSM tersebut.

Berpolitik Sebuah Panggilan Tugas, Bukan Pekerjaan!

Bahtiar Efendi, Dekan FISIP UIN Jakarta 
Senin, 20 Desember 2010 14:22:14


Jakarta, (GP). Telah terjadi distorsi terhadap  fungsi partai politik yang seharusnya mengemban tugas dan panggiilan sebagai agregasi dan artikulasi kepentingan public, kini berubah menjadi predator  dan pengangkangan terhadap rakyat . Terdapat kesenjangan yang begitu dalam antara elite parpol dengan rakyatnya. Tak bisa  dibedakan  mana wakil rakyat dan yang diwakilinya.
Para elite politik dan penguasa bebal dengan berbagai kritik dari masyarakat. Bahkan dalam kondisi carut marutnya tatanan social, ekonomi dan politik elite politik sibuk dengan segala maneuvernya, sementara rakyat dibingungkan dengan berbagai kesulitan kebutuhan primer keseharian.
Para elite  tak memungsikan  politik sebagai sebuah panggilan tugas . Yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang adalah bagaimana kader papol di Parlemen membuktkan kinerja dan performance dengan baik, bukan sebuah program kerja politik yang dikampanyekan.   Pada aspek ini pendikan politik bisa berjalan dengan baik dan tak terlalu memakan biaya politik yang mahal sepanjang memraktekan fungsi utamanya.
“Mengapa  parpol selalu mendapat penilaian yang negative dari masyarakat? Itu karena  selama ini parpol tidak fokus menjalankan fungsi dan tugas utamanya sebagai aggregator dan articulator kepentingan publik,”demikian Bahtiar Efendi, Pengamat Politik  dalam Seminar yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri  (16/12) di Jakarta.
Bahtiar menjelaskan, public akan memberi polling yang baik sepanjang performance dan kinerja politik di Parlemen dijalankan secara maksimal dan efesien. Katanya tak mudah menjadi politisi sekarang ini, ada banyak tugas dan tanggungjawab yang menumpuk, tapi sayangnya tugas suci berpolitik  disalahgunakan, yaitu  untuk mendapat pekerjaan baru.
“Menjadi politisi itu sama dengan dosen atau guru yang mengajarkan muridnya di sekolah. Terjun ke politik karena sebah panggilan dan ada sesuatu yang harus diperjuangkan.Karena itu kalau tugas politisi itu adalah panggilan tak akan ada anggota dewan yang absen  dan terlambat menjelang rapat paripurna “cetus Dekan Fisip Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.
Dasar filosofi politik sebagai panggilan tugas yang suci senapas dengan perjuangan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) melalui pokok gagasan Pembaruan yang dijabarkan oleh Koordinator Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) Ir.H.Laksamana Sukardi dalam berbagai buku dan modul PDP. Bahkan konsep politik ini melahirkan gagasan Pimpinan Kolektif sebagai upaya untuk mengeliminasi praktik mafia  dan percaloan politik. (ga)

Demokrasi Terancam, Kepala Daerah Terpilih Hasil Dagang Sapi Parpol


Senin, 20 Desember 2010 13:16:57

Jakarata ( GP ) Politik dagang sapi istilah yang sudah lapuk dan usang yang digunakan sejak digulirkannya pemilu pertama 1999. Partai politik bermunculan seiring terbukanya kebebasan berserikat dan berkumpul. Banyak kesan buruk selama kran demokrasi  tumbuh bebas di negeri ini, tentu tanpa menapikan kemajuan demokrasi di bidang politik  yang disebut-sebut sebagai Negara demokrasi ke tiga  setelah Amerika  dan India.
Di satu sisi kebabasan menyatakan pendapat sangat dihargai dan tumbuh suburnya partai politik makin mematangkan bangsa ini untuk bersedia menerima prinsip universal Hak Asasi Manusia  (HAM), di sisi lain, liberalisasi politik yang disertai berbagai bentuk perangkat perundang-undangan system pemilu dan partai politik pun tak mampu membuat Negara ini bangun dari berbagai krisis. Kemiskinan terus bertambah, harga bahan pokok meningkat, pengangguran dari tahun ke tahun terus membludak, sementara ketersedian lapangan pekerjaan tak mencukupi.
Singkatnya demokrasi yang diterapkan selama ini haya mampu melahirkan para petualang dan broker kekuasaan ketimbang ikut berperan aktif  mengurangi beban penderitaan rakyat. Demokrasi hanya dimiliki para pemain kekuasaan yang korup, bertujuan untuk menjarah uang Negara hasil pajak jutaan rakyat Indonesia. Lihat saja betapa mirisnya pesta demokrasi lokal di berbagai daerah.
Partai  politik berlomba mendukung calon kepala daerah dengan harapan mendapat setoran hasil barter. Tentunya kita mengharapkan keterpilihan kepala daerah murni dukungan rakyat. Namun kenyataannya, keterlibatan parpol dalam  pemilu kada tak banyak manfaat  untuk perkembangan demokrasi lokal. Justru keberadaan parpol  makin memperburuk stabilitas politik. Karena kedauluatan tak lagi murni di tangan rakyat tapi dikendalikan para broker politik.
Diperburuk lagi maraknya transaksi material yang terjadi  pada saat pemilihan kepala daerah . ini jelas mengaburkan dan menghilangkan subtansi  otonomi daerah yang menyejahterakan rakyat dengan memanfaatkan seluas-luasnya segala kekayaan dan potensi daerah. Partisipasi politik masyarakat  tersandera oleh maraknya perebutan kekuasaan dan pertarungan para elite lokal.
Banyak kalangan yang mempertanyakan kesiapan mayarakat lokal menerima otonomi daerah dan pemilihan kepala daerah secara langsung, pertanyaannya adalah siapa yang tiak siap? Partai politiknya atau masyarakat? Bahkan penyelenggara pemilu kada seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang belum siap menyelenggarakan pesta politik lokal? Tentu sudah banyak potret buram penyelenggaraan Pemiluka  di beberapa daerah yang berlangsung tragis. Apa yang harus kita harapkan dari penyelenggarakan kualitas demokrasi lokal yang demikian buruk? (dar/ga)

20 Des 2010

Pol PP Pakal Obrak Abrik Polisi Tidur

Surabaya ( GP )
Pada hari senin satuan Polisi kecamatan pakal berserta binmaspol dan babinsah membongkar polisi tidur di jalan umum yang di pasang oleh warga terutama di lingkungan rw.03 rw.04 rw 06 kelurahan Babat Jerwat adanya polisi tidur banyak pengendara yang melewati akses tersebut banyak yang mengeluh dan juga jatuh dalam satu malam saja ada tiga korban yang jatuh semuanya luka berat dan ringan.
Berkenaan dengan banyaknya polisin tidur ini sangat di keluhkan masyarakat terutama penguna jalan seperti pernyataan dari toko masyarakat yang tidak mau disebut  namanya ‘ mengatakan berdosa kalau memasang polisi tidur seperti itu.GP mengkorfirmasikan ke pol pp kec pakal yang di temui oleh bapak Khusen dan pak arifia” menyatakan pembuatan polisi tidur ada aturannya  dan ada pula ukurannya juga pembuat gapura juga sama ada aturannya”
GP juga mengkonfirmasi ke kelurahan Babat Jerawat dengan Bpk Budi juga membenarkan adanya polisi tidur dan langsung memerintahkan ke anak buahnya untuk berkerjasama dengan pol pp untuk membongkarnya , menurut Ketua rw.03 Bapak ibni “ juga setuju dan bergabung membongkar polisi tidur yang ada di lingkungannya“ Hal itu juga di ikuti oleh wilayah lainnya mulai rw.06 dan saat di konfirmasi GP di benarkan oleh Bapak Mustofa. menurut bapak Lukito selaku binmas pol polsek pakal “ sudah menghubungi Ketua-ketua RW di Pakal dan setuju polisi tidur itu di bongkar dan menurut pol pp kec pakal semua polisi tidur akan di bongkar yang menyangkut akses umum .( GP.Sio )

WARUNG PANGKON ICON GRESIK ( BAGIAN 1 )

Manyar (GP) Kota gresik yang terkenal dengan sebutan kota santri , tumbuh menjamur warung kopi yang mana sebagai sarana untuk berkumpul ,tukar informasi malah ada sebagai tempat membicarakan bisnis.
Namun akhir – akhir ini warung kopi banyak yang berubah menjadi ajang prostitusi dan perbuatan asusila termasuk di salah satu warung kopi di kawasan manyar yang meru-pakan wilayah kawasan industri.
Salah satunya warung pangkon atau warung gorok bagi penikmat kopi terutama bagi pelanggan yang kebanyakan para pemuda.dimana setiap mampir diwarung kopi itu  pengujung akan dilayani wanita – wanita muda dengan genit akan menawari minuman
Dengan nada mengoda dan pengunjung akan memesan minuman atau secangkir kopi pada pelayan dengan harga yang sangat tidak wajar untuk harga secangkir kopi yang rata-rata seharga seribu limaratus rupiah .
Setelah kopi atau minuman disodorkan para pelayan maka pelanggan yang rata-rata anak muda akan di temani oleh pelayan wanita.
Dengan kata-kata yang mesra para pelayan menemani para pelanggan setelah beberapa menit mulai pembicaraan mengarah kata-kata mesum bagi pelanggan yang menanggapi akan diberikan servis lebih dengan para pelayan akan naik kepangkuan pelanggan dan tangan pelanggan lebih leluasa menjarah kebagin tubuh sensitif para pelayan wanita .Banyak pelanggan yang kami temui merasa ada sensasi tersendiri dengan pelayanan warung pangkon atau warung gorok walaupun harga yang dibayarkan lebih mahal dari warung kopi biasa yang tidak menawarkan servis lebih selain hanya ngopi.
Untuk sekali ngopi plus servis mangku para pelanggan akan dikenai biaya sebesar lima ribu sampai tujuh ribu rupiah belum lagi tip yang diberikan para pelanggan untuk para pelayan wanita yang dirasa cocok bisa-bisa sepuluh ribu rupiah sekali  ngopi.Salah satu pelayan wanita yang kami temui mengatakan bahwa servis yang diberikan adalah tuntutan dari boss mereka yang tidak mau mereka sebutkan dan bagian tambahan dari upah mereka yang setiap bulannya digaji tigaratus ribu.
Apakah wajah kota gresik yang selama ini dikenal sebagai kota santri akan bergeser dikenal sebagai kota warung kopi pangkon.her/lai