GP - Jakarta, Peristiwa kemelut politik di Mesir hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi para pemimpin dunia, termasuk di Indonesia.
Hal itu dikatakan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di Jakarta. Menurutnya, dalam hal ini, para pemimpin jangan bermain-main dengan aspirasi rakyat, terutama untuk masalah kemiskinan dan pengangguran.
Din mengatakan, konflik politik di Mesir bersifat vertikal antara rakyat dan pemerintah, yang dipicu oleh persoalan kemiskinan dan pengangguran di Mesir yang jumlahnya cukup tinggi. Selain itu, Presiden Husni Mubarak juga merupakan seorang pemimpin dunia yang cenderung otoriter dengan berkuasa selama 30 tahun.
Dengan demikian, menurut Din, kondisi itu membuat rakyat Mesir melakukan protes dan protes tersebut tidak dapat diremehkan, dimana jika kondisi buruk di Mesir tetap berlanjut maka dikhawatirkan akan berdampak pada efek domino terhadap kondisi politik dalam negeri di negara-negara lain, dan bukan tidak mungkin termasuk Indonesia.
Untuk itu, Din mengatakan, agar tidak berdampak kepada kondisi politik Indonesia kedepan, maka menjadi pelajaran berharga bahwa pemerintah tidak lagi suka bermain-main dengan aspirasi rakyat, terutama menyikapi masalah kemiskinan dan pengangguran.
Setiap masalah, kata dia, agar tidak ditutup-tutupi tetapi lebih baik seluruh elit politik dapat bekerjasama untuk mencari solusi yang terbaik, sehingga diharapkan konflik vertikal di Mesir tidak menjalar ke Indonesia. (dar)
Entri Populer
-
Kamis, 6 Januari 2011 11:03:04 Ketika dibaiat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz menangis tersedu-sedu. Beberapa penyair mendatanginy...
-
Kuala Lumpur (GP)- Cukup sudah kekalahan 1-5 di awal Desember itu, demikian ucap Malaysia. Skuad arahan Rajagobal Khrisnasamy itu tak mau l...
-
TUBAN (GP) – Minuman keras kembali menambah kasus terjadinya tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Di Desa Karanglo Kecamatan Kerek, s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimah kasih atas kunjungannya......