Giri Post
Ramah & Bijaksana
Entri Populer
Hadapi Pemilu 2014, PPP Tawarkan Diri Jadi Rumah Bagi Parpol Islam
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai posisi partai Islam kurang menguntungkan selama tiga pemilu terakhir. PPP mem...
21 Des 2010
Berpolitik Sebuah Panggilan Tugas, Bukan Pekerjaan!
Bahtiar Efendi, Dekan FISIP UIN Jakarta
Senin, 20 Desember 2010 14:22:14
Jakarta, (GP)
. Telah terjadi distorsi terhadap
fungsi partai politik yang seharusnya mengemban tugas dan panggiilan sebagai agregasi dan artikulasi kepentingan public, kini berubah menjadi predator
dan pengangkangan terhadap rakyat . Terdapat kesenjangan yang begitu dalam antara elite parpol dengan rakyatnya. Tak bisa
dibedakan
mana wakil rakyat dan yang diwakilinya.
Para elite politik dan penguasa bebal dengan berbagai kritik dari masyarakat. Bahkan dalam kondisi carut marutnya tatanan social, ekonomi dan politik elite politik sibuk dengan segala maneuvernya, sementara rakyat dibingungkan dengan berbagai kesulitan kebutuhan primer keseharian.
Para elite
tak memungsikan
politik sebagai sebuah panggilan tugas . Yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang adalah bagaimana kader papol di Parlemen membuktkan kinerja dan performance dengan baik, bukan sebuah program kerja politik yang dikampanyekan.
Pada aspek ini pendikan politik bisa berjalan dengan baik dan tak terlalu memakan biaya politik yang mahal sepanjang memraktekan fungsi utamanya.
“Mengapa
parpol selalu mendapat penilaian yang negative dari masyarakat? Itu karena
selama ini parpol tidak fokus menjalankan fungsi dan tugas utamanya sebagai aggregator dan articulator kepentingan publik,”demikian Bahtiar Efendi, Pengamat Politik
dalam Seminar yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri
(16/12) di Jakarta.
Bahtiar menjelaskan, public akan memberi
polling
yang baik sepanjang performance dan kinerja politik di Parlemen dijalankan secara maksimal dan efesien. Katanya tak mudah menjadi politisi sekarang ini, ada banyak tugas dan tanggungjawab yang menumpuk, tapi sayangnya tugas suci berpolitik
disalahgunakan, yaitu
untuk mendapat pekerjaan baru.
“Menjadi politisi itu sama dengan dosen atau guru yang mengajarkan muridnya di sekolah. Terjun ke politik karena sebah panggilan dan ada sesuatu yang harus diperjuangkan.Karena itu kalau tugas politisi itu adalah panggilan tak akan ada anggota dewan yang absen
dan terlambat menjelang rapat paripurna “cetus Dekan Fisip Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.
Dasar filosofi politik sebagai panggilan tugas yang suci senapas dengan perjuangan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) melalui pokok gagasan Pembaruan yang dijabarkan oleh Koordinator Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) Ir.H.Laksamana Sukardi dalam berbagai buku dan modul PDP. Bahkan konsep politik ini melahirkan gagasan Pimpinan Kolektif sebagai upaya untuk mengeliminasi praktik mafia
dan percaloan politik. (ga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimah kasih atas kunjungannya......
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimah kasih atas kunjungannya......